Jumat, 02 September 2016

Senjata SS1 Akan Mengantikan M-16

 
Ratusan senjata laras panjang jenis M-16 yang selama ini digunakan Anggota Kodim 0719 Jepara,dalam pengamanan maupun latihan menembak, rencananya akan diganti dengan senjata yang baru.

Komandan Kodim Jepara, Letkol Inf Ahmad Basuki,mengatakan, senjata laras panjang jenis M-16 sebanyak 261 yang selama ini digunakan untuk anggotanya dalam pengamanan maupun latihan menembak sudah berusia sekitar 36 tahun.

“Senjata yang akan menjadi pengganti adalah jenis SS1. Laras panjang tipe SS1 jauh lebih baru daripada M-16. SS1 baru diproduksi sekitar lima tahun lalu,” ungkapnya. (1/9).

Senjata laras panjang yang berjumlah 261 itu disesuaikan dengan jumlah personel di Kodim 0719 Jepara. Setiap personel memegang satu senjata. Khusus perwira di Kodim 0719 Jepara yang berjumlah 30 orang, masingmasing memegang satu pucuk pistol.

Basuki memastikan semua senjata tersebut tidak disalahgunakan oleh anggota sebab tidak boleh keluar dari Makodim Kecuali ada ijin darinya.

”Semua senjata ditaruh di gudang senjata dan tidak boleh dibawa pulang. Itu kami lakukan sebagai kontrol penyalahgunaan senjata oleh anggota,” tegasnya.
 
 
SUMBER : R-Lisa (03-09-2016)

Kodim 0719/Jepara Tunggu Kepastian Tukar Guling Pemkab untuk Pembangunan Pos di Karimunjawa

Kodim 0719/Jepara masih menunggu kepastian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara untuk melakukan tukar guling guna pembangunan tiga pos koramil di Kepulauan Karimunjawa. Ini menyusul, pembangunan pos terganjal pada persoalan lahan.

Komandan Kodim 0719/Jepara Letnan Kolonel Infanteri Ahmad Basuki mengatakan, pihaknya baru-baru ini meninjau calon lokasi yang akan didirikan pos koramil, yakni di Pulau Kemujan, Pulau Parang, dan Pulau Nyamuk. Namun, usai melakukan peninjauan, ternyata terkendala masalah lahan.

”Sudah kami tinjau ke lokasi, ternyata lahan yang strategis untuk didirikan Pos Koramil milik pemerintah desa. Jadi kalau kami minta harus ada tukar guling,” ujar Basuki, Jumat (2/9/2016).

Sebenarnya pemerintah Desa Kemujan, Parang, dan Nyamuk tidak keberatan jika sebagain tanah desa diminta untuk didirikan Pos Koramil. Namun, pemerintah Kabupaten Jepara belum memberikan sinyal untuk dilakukan tukar guling tanah.

”Kami baru berupaya agar Pemkab bisa mengusahakan tukar guling,” kata Basuki.

Setiap Pos Koramil, lanjutnya, nantinya akan dibangun di lahan seluas 700 meter persegi. Pos Koramil akan dibangun secara permanen. Personel yang bertugas di Pos Koramil pun akan dibekali dengan keterampilan khusus.

”Harapan kami secepatnya bisa segara terealisasi,” tandas Basuki.

Sebelumnya, rencana pendirian pos koramil di Karimunjawa mengemuka setelah dilontarkan oleh Komandan Komando Resort Militer 073 Makutarama Kolonel Infanteri Joseph Robert Giri. Menurutnya, selain membekali keterampilan khusus 29 anggota yang ditugaskan di tiga pos tersebut, Pos Koramil juga akan dilengkapi dengan peralatan khusus.
 
 
SUMBER : KORAN JEPARA (02-09-2016)

Susah Lahan untuk Pos Koramil di Karimunjawa

Susah Lahan untuk Pos Koramil di Karimunjawa
Ilustrasi. Foto: Antara/Yusuf Nugroho 
 
Komando Distrik Militer 0719/Jepara, Jawa Tengah, akan membangun Pos Koramil di tiga pulau di Kepulauan Karimunjawa. Yaitu, di Pulau Kemujan, Pulau Parang, dan Pulau Nyamuk. Hanya saja, masih terkendala pembebasan lahan.

Komandan Kodim 0719/Jepara Letnan Kolonel Infanteri Ahmad Basuki menyampaikan, setelah meninjau calon lokasi Pos Koramil pekan lalu, pihaknya mengaku kesulitan menemukan lahan. Pasalnya, lahan yang strategis untuk didirikan Pos Koramil milik pemerintah desa.
“Kami sudah meninjau lokasinya, dan rencananya tanah yang akan digunakan tanah desa. Sehingga kalau kami minta harus ada tukar guling,” ujar Basuki, Jumat (2/9/2016). 

Disampaikan Basuki, pemerintah Desa Kemujan, Parang, dan Nyamuk tidak keberatan jika sebagain tanah desa diminta untuk didirikan Pos Koramil. Namun, pemerintah Kabupaten Jepara belum memberikan sinyal untuk dilakukan tukar guling tanah. 

“Kami baru berupaya agar Pemda bisa mengusahakan tukar guling,” kata Basuki. 

Setiap Pos Koramil, Basuki menambahkan, nantinya akan dibangun di lahan seluas 700 meter persegi. Pos Koramil akan dibangun secara permanen. Personel yang bertugas di Pos Koramil pun akan dibekali dengan keterampilan khusus. 

“Harapan kami secepatnya bisa segara terealisasi,” tandas Basuki. 

Sebelumnya, Komandan Komando Resort Militer 073 Makutarama Kolonel Infanteri Joseph Robert Giri menyampaikan, selain membekali keterampilan khusus 29 anggota yang ditugaskan di tiga pos tersebut, Pos Koramil juga akan dilengkapi dengan peralatan khusus. Seperti, alat angkut air serta alat komunikasi.
 
 
SUMBER : METROTVNEWS.COM (02-09-2016)

Bangun Desa, TNI Renovasi 10 Unit Rumah di Jepara

Ilustrasi-TNI bersama rakyat membangun desa (Foto: MI/Djoko Sardjono) Metrotvnews.com
 
Jepara: Komando Distrik Militer 0719/Jepara dan Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akan merenovasi 10 unit rumah warga yang dinilai tak layak huni. Anggaran dalam program TNI Mangunggal Membangun Desa ke-97 itu sebesar Rp50 juta.

Komandan Kodim 0719/Jepara Letnan Kolonel Infanteri Ahmad Basuki mengatakan, pihaknya menggandeng berbagai elemen masyarakat dalam kegiatan merenovasi rumah tak layak huni itu. Terutama perusahaan pemerintah maupun swasta melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).

"Kalau tidak begitu, uang Rp5 juta tidak mungkin cukup untuk renovasi (satu) rumah," kata Letnan Kolonel Infanteri Ahmad Basuki usai memantau latihan menembak anggota Kodim 0719/Jepara di Lapangan Tembak Mororejo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis (1/9/2016).

TNI juga membantu pengurusan kepemilikan sertifikat tanah milik warga yang rumahnya direnovasi. Sayangnya, hanya enam dari 10 rumah yang dapat disertifikasi.

"Total bantuan dari Pemkab dan Pemprov hanya Rp450 juta. Kalau di daerah-daerah lain bantuan pemerintah bisa mencapai miliaran rupiah. Maka, kami minta masyarakat bersama TNI mari bersama-sama mengerjakan renovasi rumah ini," kata dia.

Terpisah, Kepala Bidang Sosial pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jepara Joko Widiyanto mengatakan, tahun ini pihaknya mengucurkan bantuan pada 985 pemilik rumah tak layak huni. Setiap keluarga mendapatkan bantuan sebesar Rp5 juta. Hingga saat ini, sudah 700 kepala keluarga yang menerima bantuan renovasi rumah.

"Sisanya 285 belum menerima bantuan karena yang bersangkutan kurang proaktif mengurus persyaratan," kata Joko. 
 
 
SUMBER : METROTVNEWS.COM (01-09-2016)

Dimakan Usia, Ratusan Senjata M16 Milik Kodim 0719 Jepara Bakal Diganti SS1

Para anggota Kodim 0719/Jepara saat melakukan latihan tembak, Kamis (1/9/2016). (Koran Muria/Wahyu KZ) 
Senjata laras panjang yang dimiliki Kodim 0719 Jepara bakal diremajakan dengan cara diganti dengan seri yang lebih muda. Saat ini, senjata laras panjang yang dimiliki masih seri M16, dan akan diganti dengan seri SS1.

Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf. Ahmad Basuki menjelaskan, rencana tersebut akan segera direalisasikan, karena senjata dengan seri M16 sudah berusia puluhan tahun. Rencananya, 261 senjata laras panjang M16 diganti dengan SS1.

”Sebenarnya ukuran senajta bukan dari umur tetapi masih berfungsi baik atau tidak. Kami rasa senjata yang ada saat ini memang sudah perlu diganti. Dalam waktu dekat senjata kami M16 akan diganti dengan SS1,” ujar Ahmad Basuki usai melakukan latihan nembak di lapangan tembak turut Desa Mororejo Kecamatan Mlonggo, Kamis (1/9/2016).

Menurutnya, pihaknya juga masih melaksanakan latih tembak bagi para anggotanya. Itu masih dilakukan lantaran penting sekali bagi anggota TNI untuk melatih kemampuan menembak yang jitu. Selain itu juga untuk memeriksa kelengkapan senjata termasuk menghitung jumlah peluru.

”Sebab, anggota Kodim 0719 Jepara tidak diizinkan membawa senjata pulang ke rumah atau keperluan diluar kepentingan kesatuan. Semua senjata tidak keluar. Kalau anggota membawa senjata harus ada izinnya. Senjatanya petugas teritorial ya, mulut,” katanya.

Dia menambahkan, saat ini tak satu pun anggota Kodim 0719 Jepara yang memiliki senjata api. Jika, nantinya terbukti ada anggota yang memiliki senjata api secara ilegal, pihaknya tidak segan untuk menjatuhkan sanksi.

”Sampai saat ini saya belum pernah mengeluarkan izin kepemilikan senjata api kepada anggota,” imbuhnya.
 
 
SUMBER  : KORAN JEPARA (01-09-2016)

Senjata Organik Kodim Jepara Sudah Uzur

Senjata Organik Kodim Jepara Sudah Uzur
Ratusan senjatan laras panjang M16 milik Kodim 0719 Jepara, Jawa Tengah, sudah berusia puluhan tahun. Meski begitu, hingga saat ini masih digunakan anggota TNI untuk menjaga wilayah teritorial.

“Kalau di kami, ukuran senjata tidak dari umur. Selama masih berfungsi baik akan digunakan. Dalam waktu dekat 261 senjata M16 akan diganti dengan yang lebih muda, SS1,” ujar Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf. Ahmad Basuki usai memantau kegiatan latihan menembak anggotanya di lapangan tembak Mororejo, Kamis (1/9/2016).

Basuki menyampaikan, kegiatan latihan menembak selain untuk melatih kemampuan anggota TNI, juga untuk memeriksa kelengkapan senjata. Termasuk menghitung jumlah peluru. Sebab, anggota tidak diizinkan membawa senjata di luar kepentingan kesatuan.

“Semua senjata tidak keluar. Kalau anggota membawa senjata harus ada izinnya. Senjatanya petugas teritorial, ya, mulut,” tandas Basuki.

Basuki menambahkan, saat ini tak satu pun anggota Kodim 0719 Jepara yang memiliki senjata api. Jika, nantinya terbukti ada anggota yang memiliki senjata api secara ilegal, pihaknya tidak segan untuk menjatuhkan sanksi.

“Sampai saat ini saya belum pernah mengeluarkan izin kepemilikan senjata api kepada anggota,” pungkas Basuki.
(SAN)


SUIMBER : METROTVNEWS.COM (01-09-2016)

Ratusan Senjata Milik Kodim Diremajakan

JEPARA – Anggota Kodim 0719 Jepara saat ini memakai ratusan senjata laras panjang jenis M-16 yang berusia cukup tua. Rencananya, ratusan senjata itu akan diganti dengan senjata yang baru. Hal itu disampaikan Komandan Kodim Jepara, Letkol Inf Ahmad Basuki, Kamis (1/9).

Senjata laras panjang jenis M-16 sebanyak 261 yang selama ini digunakan untuk anggotanya dalam pengamanan maupun latihan menembak sudah berusia sekitar 36 tahun.

Meski mayoritas senjata dalam kondisi baik, ada beberapa senjata yang kadang ”macet”, mengingat lamanya pemakaian. Adapun jenis senjata yang akan menjadi pengganti adalah jenis SS1. ”Laras panjang tipe SS1 jauh lebih baru daripada M-16. SS1 baru diproduksi sekitar lima tahun lalu,” ujar Ahmad Basuki.

Senjata laras panjang yang berjumlah 261 itu disesuaikan dengan jumlah personel di Kodim 0719 Jepara. Setiap personel memegang satu senjata. Khusus perwira di Kodim 0719 Jepara yang berjumlah 30 orang, masing-masing memegang satu pucuk pistol. Basuki memastikan semua senjata tersebut tidak disalahgunakan oleh anggota sebab tidak boleh keluar dari Makodim.

Kecuali ada ijin darinya. ”Semua senjata ditaruh di gudang senjata dan tidak boleh dibawa pulang. Itu kami lakukan sebagai kontrol penyalahgunaan senjata oleh anggota,” tegasnya. Ahmad Basuki menambahkan, selain senjata-senjata yang sudah berusia cukup tua itu, tidak ada senjata lain yang dimiliki oleh Makodim.

Karena kepemilikan senjata harus memiliki ijin. Selama ini dirinya tidak pernah mengeluarkan ijin untuk itu. Pihaknya juga tidak menemukan anggota yang memiliki senjata api di luar yang sudah ditentukan. ”Ijin membawa senjata keluar seperti untuk latihan menembak,” imbuhnya. (adp- 89)
 
 
SUMBER : SUARAMERDEKACETAK (02-09-2016)